Pagi itu, m entari belum bercahaya penuh. Sinarnya masih malu-malu menyembul dari balik cakrawala Pantai Santolo, diiringi dengan suara ombak yang terdengar tidak sekeras pada malam hari. Walaupun namanya tidak semasyur Pantai Kuta di Bali, nun jauh di sana, namun keheningan dan panorama di pantai ini bagiku memiliki kelebihan tersendiri. Kata Ben, pantai ini masih perawan, belum terj a mah oleh orang-orang yang ingin merusak keindahannya. Wisatawan yang berkunjung pun masih terbilang sedikit. Mungkin karena jaraknya yang cukup jauh dan perjalanan yang terbilang berat, berkelok-kelok , membuat orang-orang enggan untuk mengunjungi pantai yang menurutku eksotis ini. Padahal sepanjang jalan yang kulalui kemarin benar-benar mengasyikkan . Hamparan sawah, kebun teh , dan hutan lebat nan rindang turut menemani perjalananku menuju keindahan pantai ini. Kemarin Ara berjanji akan mengajakku ke Muara Cilauteureun . K onon , ceritanya, di muara itu air laut tidak mengalir . D an
My Life, Your Life, and Our Life...