Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

Serpihan Masa Lalu (Part VI - Tamat)

“Aku ikut tidur bentar Mel,” pintaku saat memasuki kamar yang bernuansa pink miliknya. Amel hanya terdiam, tidak mengiyakan atau menolak pintaku. Dia memang mengerti aku, dan dia tidak akan memaksaku untuk bercerita di saat situasi seperti ini. Aku hanya ingin tertidur untuk beberapa saat, dan berharap semua masalah yang sedang menimpaku ini hanyalah mimpi buruk. Tetapi sepertinya, keinginanku itu sulit untuk menjadi kenyataan. Karena memang saat ini aku sedang tidak bermimpi, semua yang aku rasakan itu nyata dan memang benar-benar terjadi. Setelah beberapa saat menutup mata (hanya menutup mata, tidak tertidur), perasaanku mulai tenang, dan disitulah aku memberanikan diri untuk bercerita semua bebanku kepada Amel. Mulutku mulai berucap dan mengeluarkan kata demi kata. Aku bercerita semuanya, tentang keluargaku, beban hidupku dan Dimas. Ya, Amel cukup marah, ketika aku bercerita tentang Dimas, karena sebelumnya aku belum pernah bercerita kepadanya. Amel tidak tahu kalau aku mempunyai te

Serpihan Masa Lalu (Part V)

Ajakan Dimas tadi pagi, membuatku bingung dan senang. Aku bingung, kenapa dia mengajakku bertemu, padahal setahuku tidak ada hal penting yang akan kami bicarakan nanti. Tapi ya sudahlah, mungkin dia memang ada perlu denganku. Dia mengajakku bertemu di kantin depan kampus. Tempat yang cukup ramai, pikirku. Dimana? Kita jadi ketemu nggak? Aku mengirim pesan untuk menanyakannya lagi, hanya untuk meyakinkan, siapa tahu tadi pagi itu aku salah dengar. Dimas tidak membalas pesanku juga, dan aku pikir aku memang salah mendengar percakapannya dipagi itu. “Ah.. ya sudahlah, jangan terlalu berharap,” gumamku dalam hati. Jujur, sekarang ini aku memang berharap lebih kepadanya. Mungkin karena kebaikan dia yang terlalu berlebih, membuatku merasa nyaman untuk terus bersamanya. Ya walaupun hanya bersama melalui dunia teknologi. Jadwal kuliah siang itu memang kosong, sekitar pukul 15.15 nanti dilanjut mata kuliah bahasa. Karena Dimas tidak kunjung membalas pesanku, akhirnya aku putuskan untuk

Serpihan Masa Lalu (Part IV)

Malam itu aku tutup dengan deraian air mata lagi, aku masih sangat sulit untuk menghapus kenangan-kenangan masa lalu dan menerima kenyataan sekarang. Walaupun aku tahu Tuhan selalu ada di sisiku dan Ia akan memberikan jalan yang terbaik. Aku juga tahu, suatu saat kemenangan pasti akan menghampiriku, asalkan aku kuat menjalani semua rintangannya. “Tuhan.. terimakasih untuk hari ini, semoga esok lebih baik, baik, dan baik lagi. Semoga aku bisa menghadapi semuanya, Amin,” doaku sebelum tidur. *** Suara kumandang adzan di HP touchscreen itu, berhasil membangunkan tidur singkatku. Ya, aku hanya tertidur sekitar 4 jam. Tidur malam yang sangat singkat bukan? Insomniaku kembali melanda malam-malam sepiku, ia selalu menghampiriku ketika seluruh orang rumah sudah tertidur lelap dan ia juga berhasil membuatku merasa kesepian dan sendiri lagi. “Masih subuh,” gumamku. pagi itu terasa sangat dingin, dan dengan sendirinya tanganku menarik selimbut lebih keatas, hampir menutupi kepalaku. “Benar

Serpihan Masa Lalu (Part III)

Ucapan mama di pagi itu, sepertinya bukan main-main. Tanda-tanda ke arah berpisah, sepertinya semakin terlihat. Ya sepertinya mama berniat untuk berpisah untuk yang kedua kalinya. Aku tahu, dulu dan sekarang itu, kesalahan memang tidak sepenuhnya berada di mama, justru menurutku papaku lah yang bersalah. Tetapi mungkin karena ego keduanya tidak bisa ditahan lagi, akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah. Kalau sekarang? Memang sih, terkadang mama dan papaku yang kedua ini terlihat seperti biasa-biasa saja, tidak ada masalah yang serius. Tapi aku tahu kok, dibalik semua itu mereka menyimpan rahasia masing-masing. Aku tahu, karena jujur, diam-diam aku menyelidiki mereka. Dosa? Ya, sepertinya aku memang berdosa, karena telah mengorek-ngorek rahasia orang lain. Tapi sesungguhnya, semua itu aku lakukan karena aku ingin tahu bagaimana kondisi keluarga ini sebenarnya. “Uhh.. sepertinya perut ini mulai berdemo untuk diberi makan. Padahal tadi siang aku makan cukup banyak, kenapa sekarang udah

Serpihan Masa Lalu (Part II)

Lagu Opick yang mengalun dari HP touchscreen membuatku semakin terisak. Kepalaku terasa sangat berat dan sakit. Kesedihanku semakin menjadi ketika melihat foto keluarga yang terpampang di dinding kamar itu. Kenangan masa lalu, semakin menari-nari di pikiranku. Foto itu membuatku teringat akan masa kecilku. Kenangan dimana aku bisa tersenyum bahagia disaat semua keluargaku terkumpul, kenangan dimana aku pernah menerima pelukan hangat ketika papa pulang dari tempat kerjanya. Pelukan hangat dan kecupan di kening itu sungguh sangat berarti untukku, sepertinya saat itu aku merasa menjadi manusia yang sempurna, mempunyai keluarga yang sangat menyayangiku. Kebahagiaanku juga semakin bertambah dengan adanya sesosok kakak yang begitu telatennya melindungiku, seorang kakak yang selalu mengajakku ketika ia bermain. Sungguh, aku sangat merindukan saat-saat seperti itu. Tangisanku itu terhenti ketika mendapatkan pesan singkat dari seseorang yang cukup membuatku kembali tersenyum. Memang pesan itu

Serpihan Masa Lalu (Part I)

Pagi itu, aku memulai aktivitas di rumah seperti biasanya. Tidak ada yang salah dengan pagi itu, hanya saja ada sedikit perkataan mama yang cukup membuatku tertegun. Bukan, bukan karena saya malu, tetapi saya tidak ingin mengalami masa-masa seperti dulu. Walaupun dulu dan sekarang tidak jauh berbeda, namun ada sedikit rasa lega dan aman menyelimuti hatiku sajauh ini. Aku tahu, apapun yang telah diberikan Tuhan kepadaku itu memang yang terbaik, tapi sungguh, aku ini hanya orang biasa yang jauh dari sempurna. Untuk merasa ikhlas dan sabar itu memang sulit, tetapi itulah kewajiban manusia. Dan itu adalah tugas terberatku saat ini. Rasa-rasanya ingin ambruk, tetapi saya akan kalah dengan keadaan seperti itu. Hal terburuk bagiku adalah merasa kalah dan tidak berguna. Semua orang memang pasti pernah merasa kalah atau gagal, namun di balik kekalahan dan kegagalan itu, kita harus berusaha untuk bangkit dan menjadi lebih baik lagi. Aku pun ingin seperti itu, setelah bertahun-tahun berada di dal

One Team, One Spirit, One Goal !!

Pemberian Simulasi Penulisan Salah satu kru layout Xpresi (Imam) mempresentasikan dami buatannya Masih kru layout Xpresi (Teteng Randi) mempresentasikan dami halaman galerinya Reporter Xpresi, belajar wawancara dan membuat artikel Wawancara bertemakan kehidupan anak gank di sekolah Teteng, Imam dan Riko, simulasi membuat dami untuk halaman All crew Xpresi memulai simulasi

Tips Supaya Fokus Belajar

Hari libur telah selesai, kini saatnya kita kembali ke sekolah dan kembali dengan aktivitas-aktivitas sekolah kita. Bagi kelas 12 mungkin ini adalah semester terakhir, karena beberapa bulan kemudian kita akan dihadapi dengan Ujian Nasional. Ada beberapa tips nih dari kita supaya kita bisa tetep fokus belajar terutama untuk mempersiapkan UN : 1. Persiapkan mental kita Jangan sampai mental kita kendor gara-gara kita takut menghadapi ujian dari sekolah, siapkan mental sebaik mungkin jangan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif. 2. Persiapkan diri kita Setelah mental kita udah siap, sekarang waktunya kita mempersiapkan diri kita sendiri dengan belajar yang tekun dan menjaga kondisi kesehatan kita. 3. Perhatikan guru ketika menerangkan Point ini bisa sangat membantu kita, soalnya percuma kita rajin belajar, kalo kita sendiri nggak pernah memperhatikan guru ketika menerangkan/ mengajar. 4. Bertanya kalau sekiranya tidak mengerti Kalau kita nggak mengerti dengan salah satu p

Memberikan Hadiah di Tanggal Special

Ditanggal special tentunya kita mau dong dikasih yang special juga ? dan tentunya hadiah special itu dari seseorang yang sangat berarti bagi kita. Saat mencari hadiah, pastinya kita ingin menemukan hadiah yang terbaik. Setiap orang pasti senang saat menerima hadiah. Melihat orang lain merasa senang dengan hadiah yang kita berikan bisa membuat kita lebih merasa bahagia dibandingkan dengan orang yang menerima hadiah. Ada beberapa tips nih supaya kita bisa memberikan hadiah istimewa untuk orang yang spesial : 1. Membuat catatan kecil mengenai barang-barang yang dia sukai Ketika kita sedang main atau berbelanja, lihat disekeliling kita apakah ada barang yang kira-kira dia sukai. Nah kalau ada, segera tulis dicatatan kita, dan jangan lupa kita harus menuliskan nama toko tersebut. 2. Tuliskan hobi dan minat dia Nah, setelah kita menuliskan barang-barang yang disukai dia, kita cocokkan dengan hobi dan minat dia, apakah pas atau tidak ? 3 .Perhatikan benda-benda yang sudah dia milik

Tips Saat Foto Box

Anak muda sekarang nggak foto-foto ? hmm... kayaknya kurang gaul deh, soalnya di jaman yang udah canggih ini, difoto itu udah jadi kebiasaan baru bagi remaja sekarang. Ada beberapa tips nih buat kalian yang suka foto box. 1. Pilih tempat yang nyaman Biasanya foto box itu suka ada di tempat-tempat yang ramai, seperti mall, plaza dll. Nah kalian tinggal pilih tempat yang paling menarik perhatian dan tentunya bagus juga. 2. Ajak teman atau orang terdekat kita Pastinya nggak asik dong kalau kita foto-foto sendiri, apalagi kalo difoto box , kesannya itu bakalan nggak hidup, terus kita juga nggak ada temen buat ber-ekspresi. 3. Berganti gaya dengan cepat Kalian harus tau, Foto box nggak seperti foto biasa, jadi setiap satu kali foto, kita harus cepet-cepet ganti gaya lagi, soalnya foto box itu diwaktu. Jadi sebelum kita difoto, kita harus mikirin gaya dan ekspresi apa aja yang bakalan kita tunjukin. 4. Tunjukin gaya yang paling keren Sia-sia dong kalo pas lagi di foto, gaya kita cuma biasa-

Hidup itu Butuh Perjuangan !

Hidup ini selalu butuh perjuangan, tanpa ada perjuangan mungkin manusia tidak akan pernah bisa memaknai hidup. Salah jika ada seseorang ingin meraih sukses dengan cara yang mudah, karena ia tidak akan pernah merasakan bagaiman meraih kesuksesan itu. Tuhan itu selalu ada dimanapun kita berada, Ia selalu menuntun kita untuk selalu ada dijalan-Nya. Asalkan kita ingin berusaha, dan menjadi yang terbaik untuk hidup kita, pasti Ia akan selalu memberikan jalanNya. Aku belajar dari seorang teman, yang menurutku hidupnya itu penuh dengan perjuangan. Mungkin hanya sedikit orang yang berani untuk berjualan dan membawa dagangannya kesetiap langkahnya. Tetapi temanku itu berani dan sedikitpun tidak terlihat terbebani dengan perjuangannya itu. Ya mungkin itu hanya setahuku saja, tapi memang, menurutku dia itu wanita yang kuat dan berani untuk melakukan perubahan. Dia rela berkeliling di sekitaran kampus untuk menawarkan dagangannya. Malu, mungkin ada sedikit rasa malu bagi dirinya, dan menurutku i

You're My Everything's

hari ini hari es campur deh (loh kok malah jadi ke minuman ya? haha... pagi-pagi dihari minggu itu waktunya bermalas-malasan, tapi.. saya malah pergi ke kampus buat pelantikan UKM. Yups, di kampus saya mengikuti UKM Padus. sebenarnya suara saya nggak bagus, sama sekali nggak. tapi anehnya, saya bisa lolos audisi pas lagi perekrutan anggota baru. Hmm benar-benar sebuah keajaiban. Karena berangkatnya pun sudah malas, akhirnya sampai d kampus pun saya bermalas-malasan, apalagi acaranya cukup menyita waktu, alias ngaret.... ternyata eh ternyata, acara cukup asyik, disana saya belajar tentang olah vokal dan cara untuk membagi suara. (walaupun nggak ngerti sampai sekarang, hehehe). acara itu di akhiri setelah adzan dzuhur dikumandangkan. siang itu, saya berniat untuk pergi jalan-jalan sama mama, tapi karena mama lagi mengajar di salah satu universitas terbuka, akhirnya planning itu gagal. Dan saya malah ditawari untuk mengajar anak-anak jalanan disebuah pasar tradisional di kota saya. se

Semanis Coklat Part V

Hari pertama tiba di Bekasi, aku habiskan bersama Rudi. Banyak yang aku ceritakan pada dia, dari mulai masalah cewek, temen-temen kampus yang pada gila dan nggak lupa aku ceritakan keluargaku juga. Malam itu aku menginap di rumah Rudi, karena ku pikir memang lebih baik seperti itu. Perjalanan Tasik–Bekasi cukup membuatku kelelahan. Jam sebelas malam kami belum tertidur, mungkin karena terlalu asyik bercerita jadi kami tidak merasa kalau waktu sudah semakin malam. Bahasan terakhir malam itu adalah tentang Maya. Rudi menceritakan Maya setelah aku pergi dari Bekasi. Ternyata Maya saat itu benar-benar suka padaku sampai-sampai dia berani menolak beberapa cowok yang pernah suka padanya. Aku cukup terharu mendengar cerita Rudi, tapi sudahlah semua itu sudah berlalu dan sekarang aku udah ada disini untuknya. Mungkin aku tertidur sekitar jam 12 malam. Sebelum tidur aku berdo’a dan berharap supaya besok bisa bertemu dengan Maya. Tunggu aku, ucapku dalam hati. Pagi yang cukup cerah, wal

Semanis Coklat Part IV

Ah.. akhirnya liburan semester datang juga. Kembali kerencana semula, liburan semester ini akan aku isi dengan liburan di Bekasi. Aku udah ngasih tau saudara yang ada disana supaya mau menampungku beberapa minggu. Jelas, ajakan Seno sudah ku tolak dari awal, padahal sebenarnya aku juga ingin pergi kesana, tapi saat ini yang paling aku mau adalah bertemu dengan Maya. Packing-packing udah, sekarang tinggal menyiapkan diri. Aku berangkat dari rumah jam 16.00, karena  ku pikir jam segitu udaranya sudah mulai enak nggak terlalu panas. Paling aku sampai sana jam 20.00. Memang   sih   tujuan pertama ku datang ke Bekasi itu karena Maya, tapi aku juga rindu saudara-saudara yang ada disana. Mungkin hampir lima tahun aku nggak pernah kesana lagi. Tau nomor Rudi pun dari jejaring social facebook, waktu itu aku meminta nomornya. Tapi sayangnya, ketika aku mencari nama Maya di facebook, tidak kutemukan nama Maya yang ku maksud. Banyak akun yang keluar ketika aku menuliskan nama Maya, tapi nggak a

Semanis Coklat Part III

Siang itu di kantin, aku bercerita banyak ke Seno. Cukup membantu meringankan bebanku, karena Seno bisa diajak untuk bercerita, ya walaupun orangnya sedikit aneh. Aku bercerita mulai dari awal pertama mengenal Maya sampai akhirnya kita berpisah. Memang kesalahan itu ada padaku, aku terlalu cuek untuk hal-hal seperti itu. Dari dulu Maya memang gadis yang cantik, anggun dan ramah. Hampir ke semua orang Maya itu ramah, bahkan ketika ada orang yang menjahatinya pun, dia tetep baik, nggak ada rasa dendam di hatinya. Fisikly dia sempurna, nggak sedikit juga orang yang suka padanya. Mungkin aku termasuk cowok bodoh yang mau menyianyiakan cewek seperti itu. Tapi sudahlah, toh semuanya sudah berlalu dan sekarang aku mau semuanya berubah, aku mau dekat lagi dengan dia, aku ingin mengenal, menyanyangi dan memiliki gadis seperti Maya. Saat ini harapanku hanya itu saja, ingin bertemu lagi dengan sosok gadis yang pernah mengagumiku semasa SMP. *** Huh.. kok Maya belum membalas SMS ku dari k

Semanis Coklat Part II

Dua hari telah berlalu, tetep aja Rudi belum ngasih kabar tentang Maya. Harapanku mulai pupus, mungkin memang bukan takdirku buat ketemu sama Maya lagi. Tapi jujur, hati kecilku masih mengharapkan cewek pertama yang aku suka itu. Awalnya Maya yang ngejar-ngejar aku, dia yang suka titip salam lewat teman-temanku. Tapi dasar, dulu aku sama sekali tidak menganggapnya. Pikiranku saat itu hanya untuk meraih cita-cita dan membanggakan orang tua, tidak terpikir sedikitpun untuk pacaran, apalagi dengan teman sebaya. Tapi nyatanya saat ini malah aku sendiri yang sibuk mencari kabar cewek itu. Mungkin saat itu aku masih terlalu kecil untuk mengerti masalah pacaran, hanya menganggap sebagai teman saja, tidak lebih.  Padahal sejujurnya aku memang suka dengan dia, namun aku tidak berani untuk merespon balik kebaikannya. Seno membuyarkan lamunanku di kantin. Ahh dia lagi dia lagi, bener-bener nggak bisa liat orang bahagia tuh anak. “Sorry bro, kemarin si Gina nggak jadi nemuin loe ya? Dia ada j

Semanis Coklat Part I

Brug.. kubaringkan badanku di sofa ruang tamu rumah. Sudah hampir setengah jam aku menunggu seseorang di taman sekolah, tapi sampai detik ini belum ada kabar sama sekali. Tahu nggak bakalan datang, mendingan aku langsung pulang ke rumah aja tadi. Maya. Kenapa aku jadi teringat cewek itu ya? Rasanya rindu sekali udah lama nggak ketemu sama dia. Semenjak aku pindah rumah, belum pernah ada kabar sama sekali dari dia. Terakhir aku ketemu saat masih duduk di bangku SMP. Segera ku ambil HP di saku celana, teringat ada nomor HP teman waktu di Bekasi, siapa tahu aja masih aktif. Aku tersenyum ketika mencoba   miscalled   nomor tersebut dan ternyata masih aktif. Segera aku SMS teman ku itu. Rud, gimana kabarmu? Masih inget sama aku? Gimana Bekasi aman nggak? Hehehe. SMS basa-basi itu segera aku kirim sambil menitip banyak harapan. “Huft.. mudah-mudahan dia masih inget sama aku. Eh gimana kabar Maya sekarang ya? Kayaknya cewek itu makin cantik aja deh. Kangen banget pengen liat wajahn

Anniversary untuk Dinda

Sudah setengah jam Dinda menunggu, ya menunggu Alif sahabat yang kini menjadi pacarnya. Dua tahun Dinda dan Alif selalu bersama, bersama-sama dalam menjalin persahabatan bukan menjalin hubungan pacaran. Baru enam bulan Dinda dan Alif berpacaran, namun mereka sudah terlihat seperti pasangan yang sudah lama. Bagaimana tidak, dulu sewaktu mereka bersahabat, mereka selau pergi berdua, kemanapun dinda pergi pasti alif ada di dekatnya. Orang tua Dinda dan Alifpun sudah mengenali mereka, bahkan mereka menyetujui hubungan anak-anaknya itu.      Alif yang selalu mengisi hari-hari dinda dengan penuh warna, dan Dinda yang selalu mengerti apa kemauan Alif membuat mereka terlihat selalu bahagia. Tanggal 22 November hari dimana mereka mengutarakan isi hati keduanya. Jauh sebelum mereka berpacaran, sahabat-sahabat Dinda maupun Alif sudah tahu kalau Alif dan Dinda itu memang saling suka, namun mereka diam dan pura-pura tidak tahu, karena mereka yakin sahabatnya itu cepat atau lambat pasti akan tahu